deweyshouse.com – Perubahan signifikan dalam statistik baseball menunjukkan tren penurunan tingkat groundball yang tajam di Liga Utama selama dekade terakhir. Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2025, rata-rata groundball mencapai 42,3 persen, turun dari 47 persen pada tahun 2015. Penurunan ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam teknik bermain, di mana para pemain semakin fokus untuk memukul bola ke udara ketimbang ke tanah.
Peningkatan jumlah pemukul yang berusaha menjadikan pukulan mereka lebih tinggi dapat dihubungkan dengan analisis mendalam tentang efektivitas jenis-jenis pukulan. Groundballs memiliki weighted on-base average (wOBA) sebesar 0,228, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 0,462 untuk bola lain yang dipukul. Dalam konteks ini, pemain yang mengedepankan strategi memukul bola di udara mendapatkan hasil yang lebih baik.
Berbagai faktor turut berkontribusi terhadap perubahan ini. Para pelatih mendorong pitcher untuk lebih mengandalkan kecepatan dan gerakan bola, dengan meningkatnya penggunaan fastballs dan breaking balls. Sementara itu, peningkatan frekuensi penggunaan offspeed pitches diharapkan dapat memberi keunggulan dalam menghasilkan groundballs, namun tren pada umumnya menunjukkan sebaliknya.
Pada tahun 2025, tim-tim seperti Oakland Athletics mencatatkan tingkat groundball terendah yang pernah ada, sementara tim lain juga menunjukkan penurunan yang serupa. Ini menjadi indikasi bahwa baik pemukul maupun pitcher saling mempengaruhi dalam menciptakan komposisi bola yang berubah. Dalam situasi ini, terlihat jelas bahwa ketegangan antara strategi pemukul dan pitcher terus berevolusi, dan tren ini mungkin akan berlanjut di masa mendatang. Sebuah tantangan menarik yang akan terus diamati oleh penggemar dan analis baseball.