deweyshouse.com – Omega, sebuah asteroid metalik yang dijadikan tempat perlindungan bagi para penjahat dan teroris, menjadi latar utama dalam permainan video Mass Effect 2. Di lokasi yang suram dan penuh warna merah ini, pemain menemui kota yang dikelilingi oleh kondisi mengerikan, di mana banyak warganya hidup dalam keterpurukan. Salah satu tempat yang paling mencolok di Omega adalah klub malam bernama Afterlife, yang merupakan pusat aktivitas kriminal dan kesenangan.
Setelah memasuki klub, pemain disambut oleh suasana yang mencekam di mana pertarungan dan kesenangan bersatu. Musik elektronik yang meriah dan penuh energi mewarnai suasana di dalamnya. Di Afterlife, bintang utama adalah Aria, seorang pemimpin kejahatan yang kuat dan berkarisma. Ketika Shepherd, protagonis permainan, bertemu dengannya, tensi meningkat dan suasana langsung berubah menjadi tegang. Aria dikenal dengan ketegasannya yang mengesankan, berbeda dari kebanyakan karakter lainnya.
Omega menghadirkan tantangan bagi para pemain, di mana mereka harus memilih antara menjalankan pendekatan yang baik atau menggunakan metode yang lebih keras. Keputusan ini tidak hanya memengaruhi interaksi di klub, tetapi juga perjalanan pemain di sepanjang cerita. Selain itu, Afterlife adalah contoh sempurna dari pembangunan dunia dalam permainan ini, menciptakan pengalaman yang unik dengan menggabungkan elemen moralitas dan konflik.
Ketika Afterlife kembali muncul di Mass Effect 3, banyak yang merasa lokasi tersebut kehilangan banyak dari karakter aslinya. Meskipun DLC Omega menawarkan lebih banyak area untuk dijelajahi, banyak penggemar sepakat bahwa suasana yang dihadirkan di Afterlife dalam Mass Effect 2 sulit untuk dilampaui. Omega dan Afterlife tetap menjadi simbol kuat dari pengalaman yang ditawarkan oleh seri ini.